Jahe sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan seperti mual, batuk, nyeri sendi, hingga nyeri akibat terapi kanker. Meskipun demikian, dari segi medis, terdapat setidaknya lima manfaat jahe yang baik bagi kesehatan tubuh.
Jahe adalah tanaman herba yang terkait erat dengan temu ireng, kencur, kecombrang, dan jahe merah. Di Indonesia, jahe kerap digunakan sebagai bumbu masakan dan juga dalam minuman tradisional seperti sekoteng, teh jahe, bandrek, dan bajigur.
Manfaat Jahe untuk Tubuh
Jahe diketahui memiliki senyawa kimia yang dapat memberikan efek positif pada lambung dan usus, sehingga mampu mengurangi mual dan nyeri. Senyawa tersebut juga diyakini mampu meredakan demam serta bekerja baik pada otak dan sistem saraf untuk meredakan rasa mual. Selain itu, masih banyak manfaat jahe lainnya yang bisa didapatkan.
1. Meredakan mual dan muntah
Manfaat jahe dalam meredakan mual dan muntah telah terbukti, termasuk jahe merah. Selain itu, jahe juga bisa membantu mengurangi mual yang terkait dengan kemoterapi dan bahkan mual di pagi hari pada ibu hamil. Sebuah penelitian melibatkan 1.278 wanita hamil menemukan bahwa dosis 1,1 sampai 1,5 gram jahe dapat secara signifikan mengurangi gejala mual.
Meskipun dianggap aman, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi dosis besar jahe selama kehamilan. Wanita hamil yang mendekati persalinan atau yang pernah mengalami keguguran disarankan untuk menghindari konsumsi jahe.
2. Untuk menjaga Kesehatan Jantung
Jahe bisa menjadi pilihan yang tepat dalam menjaga kesehatan jantung. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan antioksidan, mineral, dan asam amino pada jahe dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung. Selain itu, minuman jahe juga dapat membantu meningkatkan peredaran darah, menurunkan kadar kolesterol, meredakan sakit maag, mencegah serangan jantung, serta menurunkan tekanan darah.
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi jahe harus tetap dalam batas yang aman. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe, terutama jika seseorang memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Konsumsi jahe dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kembung dan mulas. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 5 gram jahe per hari untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
3. Menurunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan secara alami dan sehat dapat dilakukan dengan mengonsumsi jahe. Meskipun klaim ini perlu diteliti lebih lanjut, minum teh jahe hangat diketahui dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Hal ini tentunya dapat membantu mengurangi asupan makanan berlebih dan menjaga pola makan yang sehat.
Namun, perlu diingat bahwa jahe bukanlah obat penurun berat badan yang instan. Untuk mencapai hasil yang efektif, perlu diimbangi dengan olahraga teratur dan pola makan yang seimbang.
4. Osteoarthritis
Jahe telah terbukti dapat membantu mengatasi osteoartritis, sebuah kondisi kesehatan yang umum terjadi pada sendi dan menyebabkan peradangan kronis pada tulang rawan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan kekakuan pada penderita osteoartritis. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan jahe untuk mengobati osteoartritis efektif dalam meredakan rasa nyeri pada penderita.
Studi lain pada tahun 2011 menunjukkan bahwa kombinasi jahe topikal, damar wangi, kayu manis, dan minyak wijen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada penderita osteoartritis lutut. Jika Anda menderita osteoartritis, berkonsultasilah dengan dokter Anda mengenai cara penggunaan jahe yang tepat untuk membantu meredakan gejala.
5. Mengurangi Nyeri Menstruasi
Jahe telah terbukti membantu mengurangi gejala nyeri menstruasi berdasarkan beberapa penelitian. Efek jahe dalam mengurangi nyeri haid diyakini setara dengan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan asam mefenamat. Untuk wanita yang sering mengalami nyeri haid, konsumsi ekstrak jahe sebanyak 500-2000 mg selama tiga hari di awal menstruasi dapat dicoba sebagai alternatif pengobatan.
6. Menurunkan Gula Darah
Manfaat jahe tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan secara umum, namun juga dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Tingginya kadar gula darah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian pada tahun 2015 melibatkan 41 peserta dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram bubuk jahe per hari dapat menurunkan gula darah hingga 12%. Selain itu, manfaat jahe juga terbukti meningkatkan kadar hemoglobin secara dramatis.
7. Meningkatkan kekebalan Tubuh
Jahe telah digunakan secara tradisional dan alternatif sebagai penguat tubuh karena khasiatnya yang terbukti. Dalam pengobatan tradisional, jahe telah digunakan untuk membantu pencernaan, meredakan mual, serta membantu melawan flu dan pilek. Khasiat jahe berasal dari senyawa bioaktif utama yang bernama gingerol. Gingerol merupakan senyawa alami yang memberikan aroma dan rasa unik pada jahe, dan juga bertanggung jawab atas banyak manfaatnya.
Salah satu manfaat jahe yang paling terkenal adalah efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Gingerol dalam jahe dapat membantu mengurangi stres oksidatif, yaitu kelebihan jumlah radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dalam penelitian, jahe juga ditemukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Dengan demikian, jahe dapat berperan sebagai penguat tubuh yang efektif dan alami.
8. Mencegah perkembangan Alzheimer
Jahe diketahui memiliki potensi untuk melawan penyakit Alzheimer. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe bisa mencegah peradangan yang terjadi di otak. Selain itu, terdapat bukti bahwa jahe bisa meningkatkan fungsi otak secara langsung. Sebuah studi tahun 2012 pada wanita paruh baya yang sehat menemukan bahwa konsumsi ekstrak jahe secara teratur meningkatkan kemampuan ingatan mereka. Ini menjadi bukti bahwa jahe mungkin memiliki peran dalam meningkatkan kesehatan otak dan mencegah perkembangan Alzheimer.
9. Melawan infeksi Bakteri
Jahe memiliki khasiat yang dapat melawan infeksi bakteri. Senyawa gingerol dalam jahe bisa membantu menurunkan risiko infeksi karena ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Studi tahun 2008 menunjukkan manfaat jahe sangat efektif melawan bakteri pada mulut yang berhubungan dengan radang gusi dan periodontitis. Manfaat jahe segar seperti jahe merah juga efektif melawan virus pernapasan syncytial (RSV), yang merupakan penyebab umum infeksi saluran pernapasan.